Sejak jaman dahulu nilai seni tradisonal telah melekat di hati bangsa Indonesia. Tapi sekarang ini kesenian tradisional mulai ditinggalkan peminatnya. Era globalisasi telah menggerus nilai-nilai kesenian tradisonal Indonesia. Sebagai contohnya, dulu kesenian seperti wayang, ketoprak, kuda lumping sering sekali dipentaskan namun sekarang ini kesenian-kesenia tersebut sudah tidak terdengar lagi suaranya. Masih banyak sebenarnya seniman-seniman yang mau melestarikan kesenian tradisional Indonesia, namun tak ada panggung yang mau menampungnya. Bukankah realita ini sungguh sangat memprihatinkan ? Di saat ada orang yang mau melestarikannya malah tak ada tempat yang mau menampungnya. Sungguh repot bangsa kita ini.
Generasi muda yang diharapkan dapat meneruskan seni tradisonal Indonesia pada kenyataannya mereka tidak menyukai kesenian Indonesia dan lebih mengagung-agungkan kesenian dari luar.Padahal jika kita tahu orang-orang luar negri malah lebih menghargai dan lebih menyukai kesenian Indonesia. Karena kesenian Indonesia masih memiliki nilai keaslian yang sangat kental. Banyak pelajar di Australia yang mepelajari budaya dan kesenian Indonesia. Tapi kita sendiri disini malah enggan untuk mempelajarinya.
Jangan sampai kesenian Indonesia hilang bagai ditelan bumi. Karena proses untuk memciptakan suatu karya seni tradisoanl Indonesia itu sangat sulit. Membutuhkan waktu yang sangat lama, turun menurun dari nenek moyang sampai akhirnya bisa kita nikmati. Jika kesenian itu hilang begitu saja, bukankah itu semua sia-sia ?. Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus mulai mencintai karya seni Indonesia dan lebih bagus lagi jika kita mempromosikannya ke luar negri. Kita boleh-boleh saja suka seni dari luar namun jangan sampai melupakan ksenian Indonesia itu sendiri !
0 komentar:
Post a Comment