Masih segar diingatkan kita, saat pelaksanaan Ujian Nasional ada beberapa sekolah yang murid-muridnya melakukan contekan masal. Tentunya peristiwa tersebut benar-benar mencoreng wajah pendidikan Indonesia. Lantas siapakah yang patut disalahkan atas kejadian tersebeut ? Para siswa ? Eits, jangan menyimpulkan terlalu cepat !
Jika saya melihat dari kacamata para siswa, mereka tak sepenuhnya harus disalahkan. Mereka melakukan itu semua karena beban mental yang mereka terima. Mereka dituntut mendapatkan nilai yang bagus agar bisa lulus dan mendapatkan tempat di sekolah-sekolah favorit. Alhasil, berbagai cara mereka lakukan untuk mendapat target yang mereka inginkan. Menyontek pun bukan menjadi hal haram bagi mereka, malah bisa dibilang menyontek adalah hal halal jika tak diketahui oleh pengawas ujian.
Para siswa itu menjadi sangat penakut dan tak percaya diri dengan kemapuan yang mereka miliki sendiri. Karena mereka dituntut untuk menjawab semua soal dengan benar, salah sedikit ? tentunya akan sangat berpengaruh dengan masa depan mereka. Padahal seorang motivator terkenal Indonesia pernah mengatakan, “ Kesuksesan dapat kita raih setelah kita mengalami kegagalan yang berkali-kali”. Namun pendidikan di Indonesia nampaknya tak mengajarkan prinsip itu. Kita para murid dituntut selalu benar untuk bisa meraih kesuksesan. Salah sedikit saja, penyesalan yang akan didapatkan.
Hasil belajar para siswa selama tiga tahun, hanya akan ditentukan dengan empat hari pertempuran menghadapai lembar jawaban yang akan menentukan nasib mereka nantinya. Adilkah itu semua ? Setelah tiga tahun mereka menimba ilmu dan itu hanya ditentukan dengan 4 hari. Bagi para murid, itu sungguh tak adil ! Empat hari itu sungguh tak sebanding dengan keringat yang mereka keluarkan selama tiga tahun. Tapi mau apa lagi ? itulah satu-satunya jalan yang harus mereka tempuh guna melanjutkan perjalanan mereka yang masih jauh. Perjalanan mereka menempuh jenjang yang lebih tinggi, perjalanan mereka untuk meraih impian. Mereka tak bisa memprotes, karena mereka hanya anak ingusan yang tak mempunyai daya dan kemampuan untuk menolak kebijakan itu. Dan mereka sebagai warga negara yang baik mau tidak mau tetap HARUS MAU mengikuti Ujian Nasional itu sesuai peraturan yang ditetapkan pemerintah.
Dan untuk kalian yang akan menmpuh Ujian Nasional, janganlah menganggap ini semua sebagai beban. Karena semakin kamu menganggap Ujian Nasional ini berat maka peluangmu untuk berhasil di Ujian Nasional itu akan menjadi sedikit pula. Anggaplah Ujian Nasional ini sebagai pintu gerbang yang akan mengantarkan kamu ke impian yang kamu inginkan. Dan persiapkankanlah diri kalian masing-masing. Mulai dari persiapan materi-materi yang akan diujikan dengan matang. Yang kedua persiapkan mental kalian untuk menghadapi pertarungan ini, jangan grogi saat mengerjakan soal-soal ujian nanti karena akan memperbesar peluang kesalahan kalian untuk menjawab soal-soal itu. Ketiga siapkan fisik, jangan sampai kalian jatuh sakit saat hari H. Karena atmosfer ujian susulan akan berbeda, jauh lebih tegang ! Dan yang keempat berdoalah untuk meminta pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mempermudah kalian dalam menghadapi pertarungan ini.
0 komentar:
Post a Comment